7 Tips Membuat Desain Logo yang Tokcer
Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang sehari-harinya hanya terlihat begitu mengenakan kaus oblong, duduk di depan laptop, dan berkutat dengan software desain tetapi rekeningnya selalu mendapat kucuran dana? Padahal, dia pun tidak pergi ke kantor. Sehari-harinya hanya dihabiskan di rumah atau bahkan berpindah-pindah dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya.
Di zaman sekarang, bekerja memang menjadi lebih fleksibel dan mudah. Anda tidak harus mengikuti cara konvensional: berpakaian rapi, bersepatu mengilap, dan berangkat ke kantor. Terima kasih kepada teknologi dan modernitas, kini bekerja bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Siapa bilang mencari uang merupakan perkara yang susah? Kenyataannya, peluang untuk mendapatkan rezeki materi semakin terbuka lebar. Kuncinya hanya dua: memiliki niat dan keterampilan. Dengan dua hal ini, mendapatkan pundi-pundi dolar pun menjadi lebih mudah, seperti dengan mendesain logo.
Desain Logo: Peluang Menjanjikan
Salah satu jenis bisnis kreatif ‘santai’ yang menjanjikan di masa kini adalah desain logo. Mulai dari anak-anak di bangku sekolah hingga dewasa, semua berlomba-lomba untuk belajar membuat sebuah lambang unik.
Pasalnya, sebuah logo memang bisa bernilai mulai ratusan ribu hingga jutaan—bahkan miliaran rupiah. Seperti contoh, logo baru Pertamina yang diganti pada tahun 2005 silam dikabarkan menghabiskan dana USD350.000. Sementara itu, logo-logo ‘sederhana’ lainnya seperti Pepsi, BBC, dan ANZ masing-masing dihargai 13,2 miliar, 23,8 miliar, dan 198 miliar (dalam kurs Indonesia).
Tentu saja, tidak semua logo dihargai dengan harga sefantastis itu. Desain logo untuk bisnis atau UKM kelas menengah tentu masih berada di angka yang ‘lebih aman’. Meski begitu, pembuatan logo tetap menjadi prospek yang cukup cerah.
Tips Membuat Desain Logo
Sesungguhnya, membuat logo tidak sesederhana yang dikira. Logo Walmart yang baru bahkan membutuhkan waktu pengerjaan selama tiga tahun. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah logo untuk membuatnya benar-benar qualified, terutama jika Anda mengerjakan untuk klien bisnis yang besar.
Sederhana
Perhatikan logo-logo merek terkenal: Nike, Adidas, Pepsi, Coca-Cola, Windows, Apple, Louis Vuitton, Guess, dan beberapa lainnya. Satu kesamaan mereka adalah: they keep it simple.
Dengan logo yang sederhana, orang akan menjadi lebih mudah untuk mengingatnya. Semakin banyak orang yang mengingat logo tersebut, semakin banyak pula orang mengingat bisnisnya. Dengan semakin banyaknya pula orang mengingat bisnisnya, peluang untuk memenangkan pasar tentu semakin besar.
Tidak Terlalu Banyak Warna
Pemilihan warna pada logo tanpa disadari memberi pengaruh yang cukup besar. Dari ilmu psikologi, setiap warna memiliki karakter dan kesan tersendiri. Antara biru tua dan biru muda pun, arti dan tanggapan orang-orang yang melihatnya juga akan berbeda.
Akan tetapi, jangan sampai Anda memberikan terlalu banyak warna pada logo yang dibuat. Semakin sederhana bentuk dan warnanya, orang tentu akan semakin mudah mengingat. Dengan catatan, pastikan warna yang Anda pilih mampu memberikan kesan yang kuat dan menarik bagi calon konsumen—serta melambangkan karakter klien.
Font yang Tepat
Tidak semua logo berupa gambar tertentu. Dalam dunia desain grafis pun, tipografi merupakan bagian yang masih berada dalam ruang lingkup pengerjaan.
Pilih jenis font yang bukan merupakan default seperti Times New Roman, Arial, Calibri, dan sebagainya. Namun, hindari pula jenis font yang justru membuat logo menjadi sulit dibaca. Gunakan font yang merepresentasikan gaya dan budaya klien.
Filosofi
Logo bukanlah sembarang gambar yang tidak memiliki arti. Sebaliknya, logo justru dibuat untuk menyederhanakan ciri-ciri atau visi dari pemiliknya.
Sebut saja logo PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Meski sederhana, logo ini menyimpan makna yang sangat mendalam.
- Warna putih memiliki arti cahaya, suci, bersatu, dan damai. Warna ini dimaksudkan bahwa Telkom senantiasa memberikan yang terbaik bagi bangsa.
- Warna abu-abu memiliki arti transisi. Warna ini dimaksudkan sebagai kondisi teknologi saaat ini.
- Warna hitam memiliki arti militan. Warna ini dimaksudkan sebagai tekad perusahaan yang kuat.
- Warna merah memiliki arti berani, tegas, energi, gigih, dan cinta.
- Simbol jemari tangan dimaksudkan sebagai sebuah pehatian, ketelitian, kepercayaan, dan hubungan yang erat.
- Simbol jemari tangan yang terbuka (mengarah ke luar) dimaksudkan sebagai pertumbuhan dan ekspansi.
- Simbol telapak tangan dimaksudkan sebagai kehidupan untuk menggapai masa depan.
- Simbol lingkaran dimaksudkan sebagai kelengkapan produk dan layanan portfolio bisnis baru perusahaan (TIMES: Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment).
- Kombinasi tangan dan lingkaran membentuk simbol matahari terbit yang dimaksudkan sebagai perubahan dan awal yang baru.
Rasio Ukuran
Anda tentu harus memperhatikan rasio ukuran gambar dan/atau tulisan yang dibuat pada logo. Buat fokus logo hanya satu sehingga tidak menimbulkan ambiguitas.
Selain itu, sesuaikan antara ukuran panjang dan lebar logo. Buat secara proporsional agar tidak membuat kesan aneh yang mengganggu maupun terlalu menghabiskan banyak tempat.
Unik
Di sinilah Anda harus benar-benar kreatif. Untuk membuat logo yang apik dan bermakna, Anda memerlukan riset yang benar-benar mendalam. Tak hanya berhari-hari, Anda pun mungkin baru akan mendapatkan ide yang pas setelah berbulan-bulan.
Anda juga harus mencari banyak referensi. Selain sebagai inspirasi, hal ini juga untuk menghindari Anda dari plagiarisme. Tidak main-main, kasus plagiarisme logo dapat menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar.
Bertahan Lama
Future proof. Desain logo harus memiliki usia yang panjang—tak lekang oleh waktu. Buatlah logo yang dapat bertahan hingga bertahun-tahun ke depan.
Jangan terlalu mengikuti tren saat ini. Tidak seperti gaya hidup yang sering berubah-ubah, logo tidak membutuhkan untuk senantiasa berada dalam tren yang tengah berlangsung. Jika memaksakan dengan tren dan logo menjadi kuno setelah tren sudah berlalu, otomatis harus dilakukan pembuatan ulang. Tentu saja, mengubah mindset masyarakat terhadap sebuah logo brand tertentu lebih susah dibandingkan sekadar membeli logo baru.
Membuat logo memang terlihat mudah dan santai, tetapi prosesnya tidak sesederhana yang terlihat. Selain itu, logo-logo sederhana yang digunakan merek-merek papan atas saat ini pun tidak serta-merta jadi dalam hitungan hari. Beragam riset, pemikiran, dan teknik rumit dicurahkan untuk membuatnya.
Karena itu, bila Anda mengerjakan desain logo untuk seorang klien, lakukan diskusi dan konsultasi yang mendalam. Dengan demikian, baik Anda maupun klien tidak perlu kerja berulang-ulang kali.